Luka yang Tak Terlihat



Ada orang yang pandai berbicara bukan karena jujur, tapi karena ia tahu tepat dimana harus menyentuh emosi orang lain. Ia tidak mengajak masuk dengan paksa melainkan membuka pintu dengan kata-kata manis, perhatian, dan cerita hidup yang seolah penuh perjuangan. dari titik ituah semunya dimulai....
Sebuah harapan kecil yang perlahan tumbuh menjadi kepercayaan.

Awalnya menunggu terasa wajar.
Pesan yang tidak dibalas dianggap sibuk.
Janji yang ditunda dipercaya karena keadaan.
Perubahan sikap disimpulkan sebagai masalah hidup yang berat.

Sampai akhirnya kenyataan menyapa dari sudut yang paling sepi...
Semua yang ddiucapkannya hanyalah kebohongan.
Skenario yang dirancang untuk membuat merasa istimewa, lalu ditinggalkan tanpa sedikitpun merasa bersalah. Bukan karena kamu kurang baik, tetapi karena ia memang tidak pernah berniat menepati apapun.

Seseorang yang tulus akan berusaha hadir
Seseorang yang manipulatif hanya berusaha menang.

Yang paling menyakitkan bukanlah ditinggalkan, tetapi menyadari bahwa seluruh proses itu adalah permainan...dan kamu memainkan peran itu dengan bersungguh-sungguh, sementara dia hanya berakting.
Namun anehnya, hidup tidak berhenti ketika hati pecah
Kita tetap bangun pagi, tetap tertawa didepan orang lain, tetap bekerja dan menjawab pesan.
Dimata mereka, semuanya terlihat normal.
Hanya kamu yang tahu bagaimana rasanya ketika malam tiba, sepi terasa lebih berat, dan pikiran berputar tanpa arah.

Ada momen ketika kamu berharap semua itu hanya mimpi buruk.
Bahwa besok dia akan menjelaskan, akan meminta maaf, akan menyelesaikan semua yang belum selesai.
Tapi...hari itu tidak pernah datang.

Dan dititik ini, kamu mulai belajar melepaskan bukan bukan dengan marah, tetapi dengan menerima.
Mengerti bahwa memaafkan bukan berarti membenarkan, tetapi memilih menjaga dirimu sendiri.
Kamu tidak perlu menunjukan luka itu kepada dunia, kamu hanya perlu memastikan bahwa kamu tidak membiarkan seseorang seperti itu masuk lagi.

Pelan-pelan, kamu akan menemukan bagian dari dirimu yang dulu hilang.
Tawa yang lebih tulus, langkah yang lebih yakin, dan keyakinan bahwa kehidupan tetap berlangsung-meski ada bagian yang hancur didalam.

Mungkin kamu tidak mendapatkan penutupan, 
Tidak juga permintaan maaf yang layak kamu terima.
Tetapi kamu mendapatkan satu hal yang jauh lebih bernilai yaitu, kesadaran bahwa cinta tidak seharusnya menyakitimu, dan kejujuran tidak pernah butuh alasan untuk bersembunyi.


~Re

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama