Pernah nggak sih kamu merasa capek bukan karena pekerjaan, tapi karena orang lain?
Bukan karena mereka jahat.
Tapi karena kita terlalu sering membiarkan diri diakses tanpa batas.
Aku sekarang ada di fase itu.
Selalu siap dengerin.
Selalu berusaha mengerti.
Selalu ngerasa, "aku harus bantu dia"
Bahkan sampai ngerasa, "Nggak apa-apa, aku kuat dia lebih butuh aku"
Sampai suatu hari aku sadar, yang terkuras bukan tenaga, tapi jiwa.
Kenapa Kita Perlu Menciptakan Batasan?
Dari kecil, kita sering diajarin buat jadi orang baik.
Ramah, sabar, dan nggak enakan.
Tapi jarang ada yang ngajarin bahwa:
"Menjaga diri sendiri juga bentuk kebaikan"
Batasan bukan tentang manjauhkan diri dari orang lain.
Batasan adalah tentang mendekatkan diri ke diri sendiri.
Ketika kita nggak punya batasan:
- Emosi orang lain jadi tanggung jawab kita
- Masalah mereka jadi beban kita
- Dan kelelahan kita dianggap hal biasa
- Bahkan pertolongan kita adalah kewajiban untuk mereka
Nggak Semua Orang Pantas Mendapatkan Energi Kita
Vibe itu mahal.
Itu hasil dari luka yang disembuhkan, dari proses panjang belajar berdamai dengan diri sendiri.
Dan sayangnya, tidak semua orang datang untuk menghargainya.
Ada yang datang hanya saat butuh.
Ada yang hadir hanya ketika mereka kosong.
Kemudian menghilang saat kita yang butuh ditemani.
Memberikan vibe positif ke orang yang salah sama seperti menuangkan air ke gelas bocor.
Capek...
Dan nggak akan pernah penuh.
Batasan Bukan Berarti Egois
Banyak orang takut pasang batas karena takut dibilang berubah.
Padahal, yang berubah bukan kita, tapi standar kita terhadap diri sendiri
Batasan bisa sesederhana:
- Tidak membalas chat saat lelah
- Tidak menjelaskan diri ke orang yang tidak mau paham
- Berhenti jadi tempat pelarian emosional
- Berhenti menjadi penolong atas masalahnya
Kita berhak istirahat.
Kita berhak memilih siapa yang boleh masuk keruang terdalam di hidup kita.
Dan kita juga berhak menolak untuk menolong jika dirasa semua sudah keterlaluan.
Memilih Diri Sendiri Bukan Berarti Kehilangan Orang Lain
Justru sebaliknya. Orang yang tulus akan tetap tinggal meski kamu punya batas. Yang pergi karena kamu menjaga diri, memang sejak awal tidak berniat menetap. Dan itu tidak apa-apa.
Karena hidup bukan tentang menyenangkan semua orang. Tapi tentang tidak menghianati diri sendiri.
Kita tidak perlu jadi versi baik untuk semua orang.
Cukup jadi versi jujur untuk diri sendiri.
Ciptakan batasan.
Rawat energi.
Dan ingat, tidak semua orang pantas mendapatkan akses ke hati dan energi kita.
~Re
